Kaleidoskop Kejadian Bencana Tahun 2022

Posted at : 9 Feb 2023

PENDAHULUAN

Tahun 2022 dibuka dengan musim penghujan yang disertai dengan angin kencang. Oleh karena itu, pada bulan Januari hingga awal bulan Mei kejadian bencana didominasi oleh bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. Selanjutnya, musim kemarau terjadi pada pertengahan tahun sekitar akhir bulan Mei hingga pertengahan awal bulan Juli. Musim penghujan kembali terjadi pada pertengahan bulan Juli hingga akhir tahun dengan intensitas yang lebih tinggi dari sebelumnya. Sehingga pada pertengahan bulan Juli mengakibatkan bencana di 14 kecamatan dengan dampak yang tinggi. Pada bulan November hingga bulan Desember aktivitas Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia relatif lebih intens dibandingkan dengan sebelumnya sehingga guncangan gempa dapat dirasakan dan menyebabkan beberapa kerusakan. Frekuensi kejadian bencana paling tinggi terdapat di Kecamatan Bayogbong dengan jumlah 40 kejadian, Kecamatan Cisompet dengan jumlah 34 kejadian, Kecamatan Tarogong Kidul dengan jumlah 32 kejadian, dan Kecamatan Cilawu dengan jumlah 32 kejadian. Kejadian bencana pada tahun ini berdampak pada kehidupan dan penghidupan masyarakat yang terdiri dari 27.242 jiwa terdampak, 251 unit rumah rusak berat, 122 unit rumah rusak sedang, 379 unit rumah rusak ringan, dan 6.315 unit rumah terdampak, 62 unit fasilitas pendidikan, 69 unit fasilitas ibadah, 36 unit fasilitas umum, 4228 m TPT, 890 m jembatan, serta sarana pertanian dan peternakan lainnya. Upaya penanganan dilakukan untuk mengurangi risiko bencana dan meminimalisir dampak kerugian. Aktivasi Sistem Komando Penanganan Darurat pun dilakukan sebanyak 9 kali.

Selanjutnya ..


Artikel Terkait